Dear 2020, Please Be Happy 🥰

Tidak ada yang spesial dari bergantinya tahun. Sama seperti bergantinya hari dalam sepekan. Dalam beberapa hal pergantian tahun bagiku hanyalah suatu proses alamiah dari suatu siklus kehidupan yang ditandai dari berlalunya tahun yang lama ke tahun yang baru. "New Year is Just a Number." Tapi enggak juga ku bilang kalau itu gak ada gunanya. Pastinya ada. Kadang, aku lebih suka memandang pergantian tahun sebagai suatu proses untuk mengevaluasi diri. Hal apa saja yang sudah ku lakukan selama 365 hari ke belakang. Entah itu sekedar mentertawakan deretan list resolusi tahun sebelumnya yang hanya sekedar wacana. Ataupun dari sisi yang serius. " Apa aku sudah menjadi pribadi yang lebih berguna dibandingkan sebelumnya? " Suatu pertanyaan yang bahkan akupun enggak tau bagaimana harus menjawabnya. Oya, terlepas dari bagaimana kamu memandang proses pergantian tahun. Berpesta bersama kawan, menyalakan kembang api, begadang hingga waktu subuh. Aku tak peduli akan ha...

Dan Kamu ...

Karena gak semua yang kau inginkan adalah hal yang kau butuhkan. Mungkin kamu adalah pengecualiannya /?
Aku ingin kamu, dan akupun lebih dari sekedar butuh sama kamu. Entah syndrome apakah itu.
Kalau kamu tanya, kenapa harus aku ?

Karena seluruh bagian dari kamu itu semangat aku.
Bahkan hal terkecil dari kamupun adalah hal yang mampu membuat aku selalu hidup di sepanjang hari. 
Air wajahmu yang selalu cerminkan kesejukan.
Gurat wajahmu yang selalu cerminkan kebahagiaan.
Tawa renyahmu yang selalu cerminkan kegembiraan.
Derap langkahmu yang selalu cerminkan kemauan.
Bahkan, mungkin aku bisa merasakan kedip matamu ? Atau mungkin suara nafasmu ? Tidak, bahkan lebih dari itu. Aku bisa merasakan denyut nadimu yang selalu cerminkan semangatku.
Kau tau ? Aku takkan memaksa air tuk menari dengan minyak.
Walau sang rembulan dan mentari saling melengkapi, tapi mereka tak ditakdirkan tuk bersama.
Mereka hanya mampu memandang dari jauh, atau bahkan sangat jauh.
Mereka hanya mampu saling mengagumi.
Walau jauh, mereka selalu dapat ikhlas akan kekurangan dan kelebihannya.
Seperti itulah aku dan kamu.
Walau kurasa tak begitu.
Mungkin hanya aku yang selalu bermimpi tentangmu.
Mungkin hanya aku yang rela jatuh untukmu.
Mungkin hanya aku yang rela rapuh karenamu.
Ya, hanya aku. Dan aku tak memaksa kamu tuk begitu.
Biarlah itu menjadi doaku.
Biarlah itu menjadi semangat hidupku.
Biarlah itu menjadi alasanku tuk ada.
Dan kamu, akan selalu jadi impianku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngapaan Sih ?

Cerita OEN